Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku. Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan darinya oleh orang yang tidak beriman kepadanya
وَلِيَقْتَرِفُوا مَا هُمْ مُقْتَرِفُونَ. dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (setan) kerjakan. (Al-An’am: 113) Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud ialah supaya mereka menghasilkan apa yang telah dihasilkan oleh setan-setan itu. Sedangkan menurut As
114. Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur'an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.
Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 117 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran menarik dari ayat ini. Terdokumentasi beberapa penjelasan dari para ahli tafsir mengenai kandungan surat Thaha ayat 117, misalnya seperti di bawah ini: 📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia.
Taha ayat 113) Tafsir Ringkas Kemenag Kementrian Agama RI. Al-Qur’an mengandung ancaman bagi orang kafir dan tuntunan bagi semua manusia. Dan demikianlah Kami menurunkan Al-Qur’an dalam bahasa Arab sebagai pengingat, dan Kami telah menerangkan pula dengan berulang kali di dalamnya sebagian dari ancaman yang telah disebutkan.
Bagikan : Al-Qur'an Surat Al-Baqarah: 112, Tidak! Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.

اِنِّيْٓ اَنَا۠ رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَۚ اِنَّكَ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى ۗ. 12. 12. Sungguh, Aku adalah Tuhanmu, maka lepaskan kedua terompahmu. Karena sesungguhnya engkau berada di lembah yang suci, Tuwa. Baca Ayat Selanjutnya. { {description}}

Hai putra ibuku, janganlah kamu pegang janggutku, dan jangan (pula) kepalaku. (Thaha: 94) Kalimat ini merupakan alasan yang dikemukakan Harun kepada Musa untuk menceritakan tentang keterlambatannya sehingga ia tidak dapat menyusul Musa. Maka Harun menceritakan kepadanya tentang perkara besar yang terjadi di kalangan kaumnya.
GntlJu.
  • uqc2ut2t3k.pages.dev/134
  • uqc2ut2t3k.pages.dev/129
  • uqc2ut2t3k.pages.dev/251
  • uqc2ut2t3k.pages.dev/398
  • uqc2ut2t3k.pages.dev/17
  • uqc2ut2t3k.pages.dev/137
  • uqc2ut2t3k.pages.dev/496
  • uqc2ut2t3k.pages.dev/187
  • surat thaha ayat 112 dan 113